Senin, 21 Mei 2012

Surat Untuk Ibu

Surat Untuk Ibuku tercinta...

Ibu, malam ini aku merenungkamu. Betapa besar jasa-jasa dan perjuanganmu untukku. Selama 9 bulan kau mengandungku dan kau bawa bebanku kemanapun kau melangkah. Pada proses melahirkanpun kau merasakan sakit dan berusaha untuk mengeluarkanku dari rahimmu, sehingga aku bisa menghirup udara bebas di dunia ini. Terima kasih bu, dari kecil hingga dewasa kau tiada hentinya untuk merawat aku dengan baik dan penuh dengan kasih sayang. Kau bekerja demi mencukupi kebutuhanku sehinga aku bisa sekolah higga TK hingga duduk di Perguruan Tinggi. Semua hal itu akan dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya, namun tak semua anak bisa merasakan apa yang kurasakan selama ini. Aku menyadari kalau seorang ibu rela berbuat apa saja untuk membahagiakan anaknya dan menginginkan anaknya untuk menjadi yang lebih baik. Oleh karena itu,  kau memberikan semua keinginanku dan selalu memberiku nasihat-nashat serta larangan yag harus ku patuhi. Tapi  kenyataannya tidak semua keinginan atau harapan yang ibu inginkan bisa aku lakukan.  Seperti pada saat kita berbeda pendapat, maka timbullah perbedaan yang mengakibatkan kemarahan sehingga membuat hati ibu sedih dan terluka. Aku berdosa besar bu, telah berani melawan ibu. Aku minta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang telah ku perbuat baik kesalahan yang ku sengaja maupun tidak ku sengaja. Mulai sekarang aku akan berjanji, sebagai putri tunggal ibu. Aku berjanji aka berusaha menjadi yang terbaik dan menuruti segala perintah ibu. Karena dengan itulah aku hanya bisa membalas segala jasa-jasa dan kebikanmu. Jika aku sudah lulus kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan, aku akan membahagiakan ibu dan ayah. Aku sayang ibu dan ayah....
Ibu, aku belum bisa merasakan jadi seorang ibu, namun aku pasti akan merasakan jadi seorang ibu. Setiap Doa’mu untukku pasti terkabulkan, oleh karena itu aku ingin ibu selalu mendoa’kan aku. Terima kasih Ibu...
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar